Model Pembelajaran Artikulasi

Model Pembelajaran Artikulasi



Banyak ragam strategi pembelajaran, pendekatan, metode pembelajaran dan juga model pembelajaran. Tujuan dilaksanakannya berbagai macam strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan model pembelajaran adalah agar guru/pendidik lebih mudah, lebih efektif dan efisien dalam menerapkan suatu pembelajaran sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran akan mudah tercapai secara maksimal.

Bagi peserta didik akan menimbulkan perasaan senang, termotivasi, tertantang sehingga pembelajaran pun menjadi lebih bermakna dan PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan ). Tidak ada lagi pembelajaran yang monoton dan menjemukan.

Khusus model pembelajaran, ternyata jumlahnya cukup banyak. Hal ini karena selalu ada inovasi-inovasi baru yang dilakukan oleh kalangan guru/pendidik, ahli pendidikan dan kaum cerdik cendikiawan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Efektif atau tidaknya suatu model pembelajaran diterapkan, tidak ditentukan oleh kecanggihan suatu model pembelajaran saja, karena pada prinsipnya tidak ada satu model pembelajaran pun yang terbaik. Model pembelajaran yang terbaik adalah model pembelajaran yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapa. berikut adalah model pemebelajaran cooperativ learning tipe artikulasi.

Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu
sama lainnya sebagian satu kelompok atau satu tim.
1.      Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan
belajar.
2.      Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran
kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu.
3.      pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam
tugas-tugas yang terstruktur dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai
fasilitator .Jadi koopertif learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini  banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang
berpusat pada siswa, terutama untuk mengatasi permasalahan yang tidak dapat
bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada
yang lain.
4.      Artikulasi atau articulate, terjemahan dalam kamus diartikan sebagai
hal yang nyata, sesuatu yang benar diajarkan. Ujaran atau ucapannya benar
menurut pembentukan pola ucapan setiap bunyi bahasa untuk membentuk
kata. Istilah artikulasi digunakan di lapangan dengan tidak dipermasalahkan,
yang paling penting pelayanannya bisa dilakukan efektif kepada anak dengan
tujuan agar upaya latihan ucapan dapat meningkatkan kekayaan dan  kemampuan berbahasa anak. Kaitannya pelaksanaan latihan/pembelajaran,
artikulasi diartikan sebagai upaya agar anak pandai
mengucapkan/mengajarkan kata-kata menjadi jelas pola ucapannya.

Pembelajaran kooperatif tipe artikulasi merupakan model
pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa
dibentuk menjadi kelompok kecil yang masing-masing siswa dalam kelompok
tersebut mempunyai tugas mewawancarai teman kelompoknya tentang materi
yang baru dibahas.

pembelajaran kooperatif tipe artikulasi prosesnya seperti pesan  berantai, artinya apa yang telah diberikan guru, seorang siswa wajib
meneruskan menjelaskannya pada siswa lain (pasangan kelompoknya).
Disinilah keunikan model pembelajaran ini. Siswa dituntut untuk bisa
berperan sebagai “penerima pesan” sekaligus berperan sebagai “penyampai
pesan”.

Dengan demikian artikulasi  merupakan model pembelajaran dengan sistaks : penyampaian kompetensi, sajian materi, bentuk kelompok, berpasangan
sebangku, salah satu siswa menyampaikan materi yang baru diterima kepada
pasangannya kemudian bergantian, presentasi di depan hasil diskusinya, guru
membimbing siswa untuk menyimpulkannya. berikut ini merupakan langkah-langkah yang dilaksanakan:
  • Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
  • Guru menyajikan materi pembelajaran.
  • Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
  • Suruhlah seorang dari pesangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
  • Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampai-kan hasil dialog dengan teman pasangannya
  • Guru mengulangi/ menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa
  • Simpulan/penutup
Kelemahan dan kelebihan dari pembelajaran artikulasi ini antara lain:
A. Kelemahannya:
a. Untuk mata pelajaran tertentu
b. Waktu yang dibutuhkan banyak
c. Materi yang didapat sedikit
d. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
e. Lebih sedikit ide yang muncul
f. Jika ada perselisihan tidak ada penengah

B. Kelebihannya:
a. Semua siswa terlibat (mendapat peran)
b. Melatih kesiapan siswa
c. Melatih daya serap pemahaman dari orang lain
d. Cocok untuk tugas sederhana
e. Interaksi lebih mudah
f. Lebih mudah dan cepat membentuknya
g. Meningkatkan partisipasi anak




No comments:

Post a Comment

x
Ikuti kami di Facebook