Sejarah F-16 Fighting Falcon
F-16 Fighting Falcon |
Kekalahan
perang Vietnam adalah pengalaman pahit bagi AS terutama bagi angkatan udara AS
(USAF: United State Air Force), jet tempur yang dioperasikan tidak mampu
bermanuver pada kecepatan transonic sehingga memberikan keuntungan bagi musuh.
Oleh karna itu, pada tahun 1972, AS meluncur Lightwight Fighter Program yaitu sebuah program perancangan jet
tempur ringan yang unggul dalam superioritas udara. Adapun pabrikan pesawat yang
memenangkan tender saat itu adalah General Dinamic dengan mengusung YF 16
bermesin tunggal F100 mengalahkan rivalnya Northrop yang mengusung YF17
bermesin dua, namun akhirnya YF-16 diakuisi oleh Lockheed Martin Corporation.
Sebagaimana
rancangan awal, jet tempur F16 merupakan jet tempur ringan berukuran mini namun
dalam perkembangannya jet tempur tersebut berevolusi menjadi jet tempur multi
fungsi dapat dioprasikan di berbagai cuaca, serta berkemampuan maneuver tinggi
sangat cocok dalam duel udara hingga serangan udara ke darat. Meski berharga
relative murah jet ini dilengkapi dengan system persenjataan mutakhir standar
AS dan Negara - Negara NATO lainnya.
Dalam
rancangannya, F16 dibuat dalam konsorsium istimewah antara AS dengan empat
Negara NATO; Belanda, Denmark, Belgia, dan Norwegia, kemudian masuk Portugal.
Negara - Negara ini terlibat dalam produksi bersama AS, untuk angkatan udara
dengan kode 348 F16. Komponen - komponen pembuatan F16 berasal dari industry- industry Negara
anggota konsorsium, seperti, mesin F100 berasal dari Belgia. Keuntungan dari
program ini ialah transfer teknologi khususnya Negara-negara anggota konsorsium
dan umumnya Anggota NATO pengguna F16. Selain itu program ini bertujuan meninggkat kemampuan reparasi pe\sawat
tempur dan pengembangan kemampuan tempur F16.
Keunggulan dan Misi yang dilakukan.
Dalam duel udara, kemampuan maneuver serta radius
tempurnya melebihi potensi jet tempur manapun. Selain itu F16 dapat mencapai
target di segala cuaca, mendeteksi jet yang terbang rendah dan menghancurkan
radar darat musuh.
Dalam peran serangan darat, F16 dapat terbang kebih
dari radius 500 mil (850 km) dan melepaskan senjata dengan akurat, bertahan
dari serangan musuh dan kembali lagi ke titik awal penyerangan. Keistimewaan jet
ini lainnya ialah pada cuaca tak mendukung, F16 mampu melepaskan bom, meski dalam
kondisi non-visual.
Hal
ini dibuktikan dengan keberhasilan oprasi badai gurun (Opration Desert Storm) di Teluk Persia tahun 1991. Dimana f16
melakukan serangan mendadak di antara jet lainnya. F16 digunakan untuk
menyerang pangkalan -pangkalan militer, pusat indusri militer, gudang
penyimpanan rudal Scud dan berbagai target lainnya.
Selama
misi sekutu tahun 1991, F16 terbang untuk berbagai misi: membersihkan area
daerah musuh, menyerang pangkalan militer, serta melakukan supporting terhadap
serangan darat. Sasaran utaman dari f16 sepanjang misi 1991 ialah radar musuh,
kendaraan tempur, tempat penyimpanan rudal (scud, dll), tank, MiGs dan gedung
fasiltas vital militer.
Dengan
segala keunggulannya F16 semenjak diproduksi tahun 1976
sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat. Jet
ini sangat popular di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan
udara. F-16 merupakan proyek jet tempur Barat yang paling besar dan signifikan, dengan
sekitar 4000 F-16 sudah di produksi sejak 1976. Jet ini sudah
tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tapi masih diproduksi
untuk ekspor.
Karakteristik
umum
Kru: 1
Panjang: 49 ft 5 in (14.8 m)
Lebar sayap: 32 ft 8 in (9.8 m)
Tinggi: 16 ft (4.8 m)
Area sayap: 300 ft² (27.87 m²)
Airfoil: NACA 64A204 root and tip
Berat kosong: 18,238 lb (8,272 kg)
Berat terisi: 26,463 lb (12,003 kg)
Berat maksimum lepas landas: 42,300 lb (16,875 kg)
Mesin: 1× Pratt & Whitney F100-PW-220 afterburning turbofan
Dorongan kering: 14,590 lbf (64.9 kN)
Dorongan dengan afterburner: 23,770 lbf (105.7 kN)
Alternate powerplant: 1× General Electric F110-GE-100 afterburning turbofan
Dry thrust: 17,155 lbf (76.3 kN)
Thrust with afterburner: 28,985 lbf (128.9 kN)
Performa
Kecepatan maksimum: >Mach 2 (1,320 mph, 2,124 km/h) at altitude
Radius tempur: 500 mil (850 km) on a hi-lo-hi mission with six 1,000 lb (450 kg) bombs
Jarak jangkau ferri: >3,200 mi (2,800 nm, 4,800 km)
Batas tertinggi servis: >55,000 ft (15,000 m)
Laju panjat: 50,000 ft/min (260 m/s)
Beban sayap: 88.2 lb/ft² (431 kg/m²)
Dorongan/berat: F100 0.898; F110 1.095
Persenjataan
Senjata api: 1× 20 mm (0.787 in) M61 Vulcan gatling gun, 511 rounds
Roket: 2¾ in (70 mm) CRV7
Rudal:
Air-to-air missiles:
6× AIM-9 Sidewinder or
6× AIM-120 AMRAAM or
6× Python-4
Air-to-ground missiles:
6× AGM-65 Maverick or
4× AGM-88 HARM
Anti-ship missiles: 4× AGM-119 Penguin
Bom:
2× CBU-87 cluster
2× CBU-89 gator mine
2× CBU-97
4× GBU-10 Paveway
6× GBU-12 Paveway II
6× Paveway-series laser-guided bombs
4× JDAM
4× Mk 80 series
B61 nuclear bomb
Lainya:
SUU-42A/A Flares/Infrared decoys dispenser pod and chaff pod or
AN/ALQ-131 & AN/ALQ-184 ECM pods or
LANTIRN, Lockheed Martin Sniper XR & LITENING targeting pods or
up to 3× 300/330/370 US gallon Sargent Fletcher drop tanks for ferry flight/extended range/loitering time.
Avionik
AN/APG-68 radar.
Kru: 1
Panjang: 49 ft 5 in (14.8 m)
Lebar sayap: 32 ft 8 in (9.8 m)
Tinggi: 16 ft (4.8 m)
Area sayap: 300 ft² (27.87 m²)
Airfoil: NACA 64A204 root and tip
Berat kosong: 18,238 lb (8,272 kg)
Berat terisi: 26,463 lb (12,003 kg)
Berat maksimum lepas landas: 42,300 lb (16,875 kg)
Mesin: 1× Pratt & Whitney F100-PW-220 afterburning turbofan
Dorongan kering: 14,590 lbf (64.9 kN)
Dorongan dengan afterburner: 23,770 lbf (105.7 kN)
Alternate powerplant: 1× General Electric F110-GE-100 afterburning turbofan
Dry thrust: 17,155 lbf (76.3 kN)
Thrust with afterburner: 28,985 lbf (128.9 kN)
Performa
Kecepatan maksimum: >Mach 2 (1,320 mph, 2,124 km/h) at altitude
Radius tempur: 500 mil (850 km) on a hi-lo-hi mission with six 1,000 lb (450 kg) bombs
Jarak jangkau ferri: >3,200 mi (2,800 nm, 4,800 km)
Batas tertinggi servis: >55,000 ft (15,000 m)
Laju panjat: 50,000 ft/min (260 m/s)
Beban sayap: 88.2 lb/ft² (431 kg/m²)
Dorongan/berat: F100 0.898; F110 1.095
Persenjataan
Senjata api: 1× 20 mm (0.787 in) M61 Vulcan gatling gun, 511 rounds
Roket: 2¾ in (70 mm) CRV7
Rudal:
Air-to-air missiles:
6× AIM-9 Sidewinder or
6× AIM-120 AMRAAM or
6× Python-4
Air-to-ground missiles:
6× AGM-65 Maverick or
4× AGM-88 HARM
Anti-ship missiles: 4× AGM-119 Penguin
Bom:
2× CBU-87 cluster
2× CBU-89 gator mine
2× CBU-97
4× GBU-10 Paveway
6× GBU-12 Paveway II
6× Paveway-series laser-guided bombs
4× JDAM
4× Mk 80 series
B61 nuclear bomb
Lainya:
SUU-42A/A Flares/Infrared decoys dispenser pod and chaff pod or
AN/ALQ-131 & AN/ALQ-184 ECM pods or
LANTIRN, Lockheed Martin Sniper XR & LITENING targeting pods or
up to 3× 300/330/370 US gallon Sargent Fletcher drop tanks for ferry flight/extended range/loitering time.
Avionik
AN/APG-68 radar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment