Museum Ini Simpan Bukti Paus Pernah Hidup di Darat

Museum Ini Simpan Bukti Paus Pernah Hidup di Darat

Museum Ini Simpan Bukti Paus Pernah Hidup di Darat
Paus yang pada kehidupan sebelumnya merupakan hewan darat dapat berevolusi menjadi mamalia laut.
Mesir telah meluncurkan museum fosil pertama di Timur Tengah. Terletak di lembah padang pasir Wadi al-Hitan dan berada di 150 kilometer barat daya dari Kairo.
Di kompleks museum ini para pengunjung dapat menyaksikan bentuk awal paus yang kini telah punah. Selain itu, terdapat pula pasir berwarna, kubah fosil dan museum perubahan iklim yang telah dibangun dengan dana hibah sebesar 2 miliar euro dari Italia.
Menurut Duta Besar Italia, Maurizio Massari, daya tarik utama dari museum ini adalah kerangka berbentuk kaki ikan paus dengan panjang 20 meter. Pengunjung dapat menyaksikan paus modern berevolusi dari mamalia darat dan kemudian berubah menjadi makhluk air.
Museum Paus ini juga merupakan rumah bagi perkakas prasejarah yang digunakan manusia purba. 
Lalu, muncul sebuah pertanyaan, bagaimana bisa fosil paus berakhir di tengah gurun terpanas?
Ternyata, hal ini terjadi karena lembah tersebut telah tenggelam dalam air sekitar 40-50 juta tahun yang lalu. Jatuh ke Laut Tethys yang jauhnya mencapai Mediterania Selatan.
Wadi al-Hitan atau 'Lembah Paus' berisi koleksi berharga fosil dan tulang sub-ordo yang sekarang telah punah. Lalu ada juga ikan paus yang disebut Archaeocetes.
Fosil ini menjelaskan salah satu misteri terbesar evolusi Paus, bagaimana paus yang pada kehidupan sebelumnya merupakan hewan darat dapat berevolusi menjadi mamalia laut.
Fosil-fosil di Wadi al-Hitan membawa memori ke masa 50 juta tahun yang lalu. Serta menunjukkan Archaeocetes termuda sebagai tahapan evolusi terakhir binatang darat yang kemudian hidup di lautan.
Mereka sudah menampilkan bentuk khas tubuh paus modern. Namun tetap mempertahankan aspek-aspek tertentu seperti struktur primitif pada bagian tengkorak dan gigi, serta kaki belakangnya.
Banyak kerangka Paus berada dalam kondisi baik karena mereka terpelihara dalam formasi batuan. Museum ini sendiri dibuka sebagai bagian dari upaya pemerintah Mesir untuk menarik perhatian wisatawan demi mendorong peningkatan pariwisata yang lesu akibat serangan militan baru-baru ini.
Sumber: dream.co.id

No comments:

Post a Comment

x
Ikuti kami di Facebook